“Kalau PKB menang di Jakarta, kita punya banyak wakil di DPRD dan DPR RI yang bisa mengawal kebijakan pro-rakyat, memperjuangkan hak warga Nahdliyin,” ujar Mohammad Fauzi.
PKBJakartaID | Jakarta ~ Sekretaris Wilayah DPW PKB DKI Jakarta, Mohammad Fauzi, menegaskan pentingnya membangun kesadaran politik warga Nahdliyin di ibu kota. Menurutnya, jika seluruh Nahdliyin Jakarta bersatu dan menjatuhkan pilihan kepada PKB, partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama ini akan mampu meraih kemenangan besar di Jakarta.
“Bayangkan jika seluruh warga Nahdliyin Jakarta memilih PKB, tentu kita bisa memenangkan Jakarta,” ujar Fauzi dalam sambutan Pendidikan Kader Loyalis (PKL) Angkatan Pertama di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (12/10/2025).
Namun realitas politik berbicara lain. Data hasil Pemilu Legislatif DKI Jakarta 2024 menunjukkan bahwa PKB hanya memperoleh 470.652 suara, atau sekitar 7,76 persen dari total suara sah. Padahal, menurut survei sejumlah lembaga riset sosial dan keagamaan, lebih dari 50 persen warga Jakarta mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas Nahdliyin — baik melalui afiliasi ormas, lembaga pendidikan, maupun tradisi keagamaan.

“Secara kultural, Jakarta ini rumah besar Nahdliyin. Tapi secara politik, kita belum bisa menjadikannya rumah politik yang kuat untuk PKB,” kata Fauzi menambahkan.
PKL Jadi Gerakan Akar Rumput Membangun Kader Loyalis
Fauzi menjelaskan, salah satu penyebab belum optimalnya capaian politik PKB di Jakarta adalah minimnya kader militan di tingkat bawah. Karena itu, program Pendidikan Kader Loyalis (PKL) ini menjadi langkah strategis untuk mencetak kader yang siap menjadi penggerak PKB di level RT, RW, hingga kelurahan.
“Kita ini miskin kader. Karena itu, PKL harus terus digerakkan agar muncul loyalis-loyalis baru yang siap membangun PKB dari bawah,” tegas Fauzi.
Ia juga menekankan, jika PKB berhasil memperkuat struktur kaderisasi hingga ke akar rumput, maka partai ini akan memiliki banyak wakil rakyat di parlemen yang benar-benar memperjuangkan aspirasi warga.
“Kalau PKB menang di Jakarta, kita punya banyak wakil di DPRD dan DPR RI yang bisa mengawal kebijakan pro-rakyat, memperjuangkan hak warga Nahdliyin,” ujarnya.
Potensi Besar, Tapi Representasi Masih Kecil
Secara faktual, PKB DKI Jakarta saat ini memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta dan 2 anggota DPR RI yang mewakili Dapil Jakarta. Capaian ini diakui masih jauh dari potensi sebenarnya, mengingat jumlah pemilih Nahdliyin di ibu kota sangat besar.
Data KPU DKI Jakarta mencatat, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 mencapai 8,25 juta jiwa, dengan sebaran komunitas Nahdliyin yang dominan di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Selatan. Survei litbang independen bahkan memperkirakan lebih dari 56 persen warga Jakarta memiliki latar belakang tradisi keislaman ala Nahdlatul Ulama.
Namun dari potensi tersebut, hanya sebagian kecil yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada PKB. Fenomena inilah yang coba dijawab melalui agenda Pendidikan Kader Loyalis — agar kesadaran politik warga Nahdliyin dapat diarahkan pada partai yang merepresentasikan nilai dan perjuangan mereka.
Membangun Harapan Baru untuk Jakarta
Acara PKL PAC PKB Kecamatan Matraman tersebut juga dihadiri oleh Mohammad Lefi, Wakil Ketua DPC PKB Jakarta Timur yang juga anggota DPRD DKI Jakarta, serta Achmad Muslih, Ketua LPK DPW PKB Jakarta, bersama sejumlah instruktur kaderisasi DPW.
Di penghujung acara, Fauzi menegaskan kembali pesan utamanya: kemenangan politik tidak datang dari slogan, melainkan dari kerja kader yang terorganisir dan konsisten.
“Bergerak bersama, InsyaAllah PKB menang. Tapi kemenangan itu hanya mungkin jika kadernya loyal, aktif, dan hadir di tengah masyarakat,” pungkasnya. (AKH)
Leave a Comment