“Jakarta tak boleh terus jadi penonton. Warga Betawi punya hak penuh memimpin kota ini—karena mereka memahami denyut, kultur, dan problem warganya,” ujar Hasbi.
PKBJakartaID | Jakarta — DPW PKB DKI Jakarta menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) 2025 dengan satu pesan tegas: PKB siap mengusung Ketua DPW, H. Hasbiallah Ilyas, sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2029. Pernyataan ini bukan sekadar manuver politik, tetapi deklarasi arah baru kepemimpinan lokal di ibu kota.
Muswil yang dirangkai dengan Launching dan Bedah Buku “BUSYET DAH Si Baba! Jangan Dikira Anak Betawi Kagak Ikut Bangun Jakarta” di Swiss-Belinn Hotel, Jakarta, Rabu (3/11/2025), menjadi momentum konsolidasi gagasan: era baru kepemimpinan Jakarta harus lahir dari akar kultur Betawi.
Saatnya Putra Betawi Memimpin Jakarta
Hasbiallah—yang akrab disapa Baba Hasbi—menegaskan bahwa transformasi narasi politik Jakarta tak bisa lagi berhenti pada wacana atau romantisme historis. Menurutnya, warga Betawi telah terlalu lama menjadi penyangga identitas Jakarta tanpa mendapatkan ruang kepemimpinan yang setara.
“Jakarta tak boleh terus jadi penonton. Warga Betawi punya hak penuh memimpin kota ini—karena mereka memahami denyut, kultur, dan problem warganya,” ujar Hasbi.
Ia menyebut transformasi narasi ini sebagai gerakan kultural yang harus melibatkan kader PKB, tokoh Betawi, komunitas lokal, dan seluruh warga Jakarta.
Siap Maju Pilgub 2029: “PKB Jakarta Masa Depan Jakarta”
Di hadapan peserta Muswil, Hasbi menegaskan kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur pada 2029. Ia mengangkat tagline:
“PKB Masa Depan Jakarta.”
Tagline ini merangkum enam prinsip transformasi besar yang menjadi panduan PKB membangun Jakarta sebagai kota peradaban dunia.
Enam Prinsip Transformasi PKB Jakarta 2029
1. Merawat Budaya & Keberagamaan yang Santun
PKB meneguhkan Islam Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah sebagai fondasi harmoni sosial, sekaligus menjadikan budaya Betawi sebagai identitas kota dunia yang ramah perbedaan.
2. Menyelamatkan Lingkungan Kota
Penataan ruang hijau dan naturalisasi 13 DAS menjadi strategi kunci menghadapi banjir dan krisis ekologi. PKB menempatkan isu lingkungan sebagai prioritas masa depan Jakarta.
3. SDM Berkualitas, Tenaga Kerja Sejahtera
Vokasi kreatif-digital, insentif wirausaha muda, dan penyelarasan pendidikan dengan pasar kerja menjadi fondasi ekosistem SDM Jakarta yang kompetitif.
4. Jakarta yang Aman dan Rukun
PKB menggerakkan tokoh agama, komunitas lintas iman, dan aktor budaya sebagai agen perdamaian, sekaligus melawan radikalisme dan politik identitas sempit.
5. Pendidikan & Kesehatan untuk Semua
Pemerataan pendanaan sekolah negeri–swasta–madrasah, kurikulum lokal berbasis karakter, serta inovasi layanan kesehatan komunitas menjadi prioritas utama.
6. Ekonomi Tangguh, UMKM Tumbuh
Deregulasi usaha kecil, pembangunan sentra UMKM per kecamatan, penguatan koperasi, dan ekonomi digital inklusif adalah strategi mendorong daya saing ekonomi warga.
Dari Ibu Kota ke Kota Peradaba
PKB Jakarta menegaskan bahwa perpindahan IKN bukan akhir Jakarta—melainkan permulaan babak baru. Hasbi menyebut Jakarta harus naik kelas dari “ibu kota administratif” menjadi kota peradaban yang memadukan ekonomi modern, kebudayaan Nusantara, dan spiritualitas urban. “Kami ingin Jakarta menjadi kota dunia yang tetap punya jiwa Indonesia,” tegas Hasbi.
Ia menyebut perjalanan ini hanya bisa dicapai jika politik dibangun atas semangat gotong royong, penghormatan pada keberagaman, dan kepemimpinan yang menghadirkan keteduhan. (AKH)







Leave a Comment