“Jakarta ini memang kota besar, tapi di dalamnya tumbuh ratusan pesantren dan majelis taklim. Mereka adalah benteng moral dan sosial. Jangan sampai luput dari perhatian karena mereka tidak masuk sistem pendidikan formal,” tegas Fuadi.
PKBJakartaID | Jakarta, 1 Juni 2025 – Seratus hari pertama masa kerja Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno mendapat sorotan positif dari Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta. Namun, Ketua Fraksi PKB Fuadi Lutfi mengingatkan: jalan panjang masih menanti di depan.
“Buat kami, ini awal yang cukup positif. Tapi tantangan sesungguhnya justru datang setelahnya: bagaimana semua janji dan program benar-benar terasa di warga bawah,” ujar Fuadi.
Langkah Cepat dan Tepat di Awal
Fuadi menyoroti berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan dasar warga:
- Perluasan KJP dan KJMU, membantu lebih banyak pelajar kurang mampu.
- Pemutihan ijazah bagi siswa yang tertahan karena biaya—sebuah langkah konkret mengatasi kesenjangan akses pendidikan.
- Transportasi gratis untuk penerima bantuan pendidikan.
- Perpustakaan buka hingga jam 10 malam—hal sederhana, tapi berdampak besar bagi pelajar dan pekerja yang butuh ruang belajar malam hari.
- Akses taman kota 24 jam, dan peluncuran ulang aplikasi JAKI dengan fitur tombol darurat.
- Upaya penyelesaian konflik lama di Kampung Susun Bayam, yang menurut Fuadi menunjukkan niat menyelesaikan masalah, bukan hanya menciptakan program baru.
Catatan Kritis: Pesantren Jangan Terlupakan
Meski apresiatif, Fuadi memberikan catatan penting: program-program Pemprov jangan hanya menyentuh sektor formal. Ia menekankan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan.
“Jakarta ini memang kota besar, tapi di dalamnya tumbuh ratusan pesantren dan majelis taklim. Mereka adalah benteng moral dan sosial. Jangan sampai luput dari perhatian karena mereka tidak masuk sistem pendidikan formal,” tegasnya.
Fuadi mendorong agar ke depan ada:
- Beasiswa santri dan bantuan operasional pesantren
- Pelatihan vokasi berbasis komunitas pesantren
- Penguatan ekonomi pesantren agar mereka bisa mandiri
Menurutnya, keberadaan pesantren selama ini terbukti membantu Jakarta melewati krisis—baik sosial, moral, bahkan saat pandemi.
Masih Ada PR Serius: Sosialisasi dan Teknis Lapangan
Di sisi lain, Fuadi menilai bahwa banyak program Pemprov belum tersampaikan dengan baik ke level RT, RW, hingga kelurahan. Banyak warga yang belum tahu cara mengakses bantuan, dan sebagian aparat belum dibekali petunjuk teknis yang jelas.
“Ini titik lemah yang harus segera diperbaiki. Jangan sampai program bagus cuma jadi seremoni atau gimmick politik.”
Dukung Tapi Tetap Kritis
Fraksi PKB, kata Fuadi, akan terus bersikap objektif dan konstruktif. Mereka akan mendukung kebijakan yang berpihak ke rakyat, tapi juga tidak segan mengkritik bila pelaksanaan tidak tepat sasaran.
“100 hari ini layak diapresiasi, tapi kerja besar Jakarta masih panjang. Kami ingin pastikan tidak ada yang tertinggal—terutama mereka yang selama ini mengabdi di akar rumput dan ruang pendidikan keagamaan.” (AKH)
Leave a Comment